Rabu, 21 Mei 2008

Juventus Menatap UCL 2008/2009 (Jilid-I)

Lini Tengah Juventus antonio nocerino juvePada isu mercato, di awal Januari 2008 silam. Juventus diributkan sedang berburu pemain tengah dan bek central berkualitas dunia. Isu yang cepat merebak itu memang terkondisi dengan keadaan lini tengah & belakang Juventus, yang jujur saja. Bila dihadapkan ke dalam atsmosfer sekelas Liga Champion, akan sulit buat La Vecchia Signora itu berbicara banyak. Presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli yang pada awal Juventus kembali memasuki rimba Lega Calcio, sebenarnya hanya menargetkan si Nyonya Tua itu bertahan paling tidak di posisi 10 besar namun tetap jalani program pencarian pemain-pemain baru. Sayangnya waktu itu dia hanya berpikiran mencari pemain tengah bebas transfer dan murah saja. Nama Hasan Salihamidzic, Marco Marchionni dan Tiago-pun akhirnya masuk. (Nama-nama pemain belakang ada di artikel lanjutan jilid-II) Claudio Ranieri saat itupun berharap banyak kepada ketiga mantan pemain Muenchen, Parma dan Lyon itu. Tapi apa lacur, hanya Salihamidzic saja yang lumayan dimata Ranieri, pemain sayap Marchionni yang sebenarnya diramal bakal menggantikan posisi Nedved dimasa depan. Malah terlalu sering dibekap cedera Tiago malah lebih parah, setelah gagal total di Chelsea.. Tiago juga meredup sinarnya kala bermain bersama Lyon. Di Juventus dia malah kalah pamor dengan Zanetti dan gelandang baru penuh tenaga. Antonio Nocerino. Untungnya performa stabil yang ditunjukkan Pavel Nedved dan Christiano Zanetti, benar-benar meringankan tugas Ranieri untuk mendorong Juventus mendobrak papan atas Lega Calcio. Pun dengan cemerlangnya penampilan Nocerino bermain di kasta yang lebih tinggi (baca : Seri A). Dan kembalinya Mauro Camoranesi dari belitan cedera. Dengan formasi baku Nedved-Nocerino-Zanetti-Camoranesi itulah. Akhirnya membawa Juventus mengejar laju kecepatan Inter Milan dan AS Roma. Namun sekali lagi, Gigli akhirnya mengkaji ulang langkah dan pemikiran awalnya. Setelah mengetahui Juventus sanggup mendobrak posisi terpandang, 3 besar Seri A Maka terbitlah nama-nama Javier Mascherano, Frank Lampard, Rafael Van Der Vaart, dan Mohamed Sissoko pada isu mercato tadi. Karena jika “hanya” bermodalkan formasi tengah yang sudah dipatenkan Ranieri itu, Sulit buat Juventus untuk berduel dengan lawan-lawannya kelak nedvedSelain Nedved yang semakin tua untuk ukuran pemain pro (35 tahun), Camoranesi dan Zanetti-pun usianya sudah kepala tiga. Isu Nedved bakal pensiun telah terdengar kencang, karena Nocerino yang kini berusia 22 tahun masih perlu “bimbingan” untuk makin membuatnya menjadi penjelajah lini tengah yang ulung Nocerino sukses melejit diantara Sergio Almiron dan Raffaele Palladino Sementara Palladino belum waktunya mengganti peran Nedved karena faktor kematangan dan jam terbangnya yang masih hijau Sergio Bernardo Almiron sendiri sedang “menimba ilmu” ke AS Monaco Ada opsi dari pihak manajemen, Almiron bakal dilepas penuh pada musim depan. Gayung bersambut, Van der Vaart, Mohamed Sissoko dan Olof Mellberg akhirnya sepakat dengan Juventus. Teka-teki calon pengganti Nedved-pun terkuak setelah kedatangan Van der Vaart. Dan Sissoko akhirnya yang dipilih sebagai tukang rebut bola ketimbang Mascherano. Pengalaman Mellberg sebagai bek tengah kelak akan sangat berguna sembari menunggu kesembuhan Jorge Andrade. (bersambung : Lini Belakang Juventus)

Tidak ada komentar: